FILM BOX OFFICE DI ABAD INI

The Starbucks Jakarta

Kisah Adam Dan Hawa

Dari sudut pandang lain
Kali ini saya ingin menulis tentang kisah Adam dan Hawa dari sudut pandang yang saya pahami. Jadi Tulisan ini hanya subjektif dari sudut pandang saya yang kebetulan telah di cekokin ajaran mistik dari berbagai agama.
Sebagaimana kita ketahui bersama kalo kisah adam dan hawa ini ada di 3 agama besar yakni yahudi, kristen, dan islam. Di mana kisahnya secara literal merupakan dongeng penciptaan manusia, dan kemudian tentang mengapa manusia itu akhirnya terdampar di bumi yang penuh derita ini *sigh*. Terus terang saja saya kadang pengen memaki Adam kenapa sih dia tergoda ama Hawa, sehingga harus meninggalkan surga yang dalam bayanganku sih tempat yang paling enak. Gimana nggak enak jika kita bebas mengumbar nafsu tanpa takut akan dosa (ini surga versi katanya loh ya).
Tapi itu dulu, ketika saya memahami kisah Adam dan Hawa hanya literal, sekarang setelah saya punya pemahaman laen sepertinya tidak perlu menyalahkan yang di luar diri , apalagi Adam yang entah siapa dan kapan hidupnya itu.
Adapun Kisah yang saya pahamin dari kisah Adam dan Hawa adalah sebagai berikut:
Adam adalah yang di sebut dalam agama sebagai tiupan roh dari Allah, citra Tuhan, dll lagi sebutan yang berbau Tuhan. Jadi adam itu adalah sisi keilahian dari manusia.
Hawa adalah nafsu yang tentu saja telah kita maklumi bersama sebagai sebab utama yang menyebabkan manusia mempunyai kehidupan yang sulit, atau bisa juga di sebut sebagai jauh dari surga.
Jadi dari pengertian adam dan hawa di atas, mari kita tinjau kisah penciptaan manusia, tampaknya ketika hanya adam aja yang ada maka hidup manusia menjadi monoton seperti malaikat, tidak bisa bersenda gurau, maka pada akhirnya hawa diciptakan sebagai temannya adam. Nah di saat terciptanya hawa ini sebagai temen adam, maka lahirlah yang so called dualitas itu. Di mana jika ada terang ada gelap, ada baik ada buruk, dsb. Maka di mulailah kehidupan manusia seperti yang kita alami sekarang ini.
Dan mengenai kisah adam di goda hawa sehingga di usir dari sorga, hingga jatuh ke dunia (akhirnya mencicipi neraka). Dapat di artikan sebagai sifat ilahi manusia (sang adam) tergoda untuk menuruti nafsu (sang hawa), dan tebak saja apa yang terjadi ketika manusia menjadikan nafsu sebagai tuannya. Suatu penderitaan yang tak berujung, yang bahasa kerennya kita sebut neraka jahanam.
Dari kisah adam dan hawa itu, dapat di tarik hikmah bahwa sifat keilahian dan nafsu itu sudah built in dalam diri manusia, dan itulah yang menyebabkan kita menjadi manusia. Nah sekarang masalahnya bagaimanakah hubungan antara adam dan hawa ini agar kita bisa menikmati yang namanya surga dan jauh dari neraka?
Agar kita dapat senantiasa menikmati surga dan terhindar dari neraka adalah dengan menempatkan adam sebagai pemimpin bagi hawa (sepertinya mirip kisah mengapa pria harus memimpin perempuan – yg sayangnya sering diartikan secara literal ) , jadi sifat keilahian manusialah yang mengarahkan nafsu kita. Seperti kisah krisna (ilahi) yang mengekang kuda perang (nafsu) sang arjuna (manusia).

Oh iya, satu lagi jangan salahkan adam jika kamu menderita di dunia ini.

Bersama Ibu Asma (Mantan Ketua Muslimat NU) Dan Bunda Lily Zakiyah Munir

Anjing Menyingkap Pembunuh Majikannya

Mubasysyir ar-Rumy menceritakan bahwa dia pernah mendengar kisah mantan budaknya yang dikenal dengan Abu ‘Utsman, Zakaria al-Madany, sering disebut Ibn Fulanah. Ia seorang tajir yang mulia, banyak harta, terkenal murah hati, dapat dipercaya, orang yang memegang amanah dan juga suka meriwayatkan hadits.
Di dekat rumahnya, di Baghdad ia bertetangga dengan seorang laki-laki dari kalangan orang-orang fanatik yang suka bermain dengan anjing.
Suatu hari ia pergi sampai larut malam untuk suatu hajat, lalu diikuti anjing kesayangannya namun ia mengusirnya, tetapi anjingnya ini tidak mau pulang sehingga terpaksa ia biarkan ikut.
Ia terus berjalan hingga berhenti di tempat ‘mangkal’ beberapa orang yang memendam rasa permusuhan terhadapnya. Mengetahui kehadirannya di situ apalagi dirinya tanpa bersenjata, maka mereka pun menangkapnya. Sementara anjingnya yang ikut membuntuti sang majikan melihat apa yang dilakukan mereka. Rupanya, mereka membawanya masuk ke rumah diikuti anjing dengan diam-diam. Di sana, mereka membunuh majikannya tersebut lalu menguburkannya di sebuah sumur di dalam rumah itu. Karena melihat ada anjing, mereka pun menggebuknya, untung saja anjing itu bisa lari sekali pun terluka. Anjing yang dalam keadaan terluka ini mendatangi rumah majikannya sembari menggonggong namun penghuni rumah tidak menghiraukannya.
Sementara itu, sang ibu merasa kehilangan putranya karena seharian ini belum juga nongol. Namun akhirnya ia dapat mengetahuinya melalui kondisi anjingnya yang mengalami luka cukup parah. Ia berpikir bahwa ini pasti perbuatan orang yang membunuh putranya dan putranya tentu sudah dihabisi. Karena itu, ia pun mengadakan undangan makan dan mengusir anjingnya itu dari pintu.
Akan tetapi, anjing itu tidak beranjak dari pintu itu dan tidak lari. Mereka biasanya dalam beberapa kesempatan selalu mencarinya.
Suatu hari, beberapa orang yang membunuh majikan anjing itu lewat di depan pintu rumahnya sementara anjing saat itu sedang berbaring. Melihat wajah orang-orang tersebut, ia langsung mengenalnya. Seketika ia melukai betis salah seorang dari mereka, menggigit sembari menggelayut di tubuhnya.
Orang-orang itu berusaha menyelamatkan teman mereka dari gigitan anjing namun tidak berhasil sehingga suasana pun jadi gaduh. Kemudian datanglah SATPAM rumah untuk melihat keadaan seraya berkata, “Anjing ini tidak akan bergelayutan pada orang ini kecuali karena ia punya kisah dengannya. Barangkali dia lah yang telah melukainya.”
Tak berapa lama, keluarlah ibu majikan anjing tersebut dan ketika ia melihat wajah orang yang digigit itu sedang digelayuti anjing dan mendengar ucapan SATPAM, ia kemudian melihatnya secara teliti dan mengamatinya. Setelah itu, barulah ia teringat bahwa orang tersebut adalah salah seorang yang pernah bermusuhan dengan putranya dan selalu mencarinya. Bahkan terbetik dalam diri sang ibu bahwa dia lah yang telah membunuh putranya. Akhirnya, ia memastikan hal itu dan menuduh orang tersebut sebagai pelaku pembunuhan. Sang ibu ini lalu memperkarakan orang tersebut kepada pihak kepolisian yang kemudian menahannya setelah sebelumnya dipukul terlebih dahulu agar mau mengaku tetapi sayang ia tidak mau mengaku. Maka, anjing itu pun tetap berada di pintu sel setia menunggu orang tersebut.
Setelah beberapa hari berlalu, orang itu pun dibebaskan. Ketika ia keluar, sang anjing kembali menggelayutinya seperti sebelum-sebelumnya, maka orang-orang pun merasa aneh dengan tingkah anjing tersebut.
Menyikapi kejadian aneh itu, kepala kepolisian merencanakan sesuatu untuk menjebak para pembunuh majikan anjing itu. Ia secara rahasia berbisik kepada beberapa anak buahnya agar memisahkan anjing itu dari orang tersebut, lalu membuntuti kemana orang itu pergi untuk mengetahui kediamannya dan agar dapat terus memantaunya. Maka, perintah itu pun dipatuhi anak buahnya.
Sementara anjing terus berjalan di belakang orang yang dituduh membunuh itu, diikuti anak buah kepala kepolisian yang juga membuntuti dari belakang hingga sampai ke kediaman para penjahat tersebut.
Kemudian polisi yang dikirim atasannya itu mendobrak kediaman tersebut secara mendadak, namun tidak menemukan apa-apa. Lalu anjing yang turut masuk melolong dan mencari-cari letak sumur di mana majikannya dikubur dan dibuang.
Sang polisi berkata, “Gali tempat yang telah digali anjing ini.!” Maka tempat itu pun digali dan ternyata mayat korban dapat ditemukan.
Kemudian penjahat itu dibawa dan dipukuli. Setelah berkali-kali digebuki, barulah ia mengaku bahwa dirinya dan teman-temannya lah yang melakukan pembunuhan itu. akhirnya, ia pun dieksekusi mati sementara teman-temanya yang lain masih terus diburu karena berhasil melarikan diri.

(SUMBER: Nihaayah azh-Zhaalimiin karya Ibrahim bin ‘Abdullah al-Hazimy, Juz.IX, h.91-94, no.39 sebagai yang dinukilnya dari I’laam Ahl al-‘Ashr al-Ahbaab Bi Ahkaam al-Kilaab karyanya sendiri yang belum dicetak -barangkali sudah dicetak sekarang, red-)
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Welcome |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.