PEMIMPIN YANG AMANAH
Diposkan oleh
Rizal Syarif
on Tuesday, June 17, 2008
/
Comments: (0)
Bahwa banyak pemimpin kita yg bisanya cuma retorika tanpa aksi nyata sudah menjadi fenomena umum; dari presiden sampai lurah. Dan hal ini tidak hanya terjadi di kita, tapi juga di India.Karena itu, ketika ketua partai Kongres Sonia Gandhi menolak jadi PM India disaat kekuasaan itu ada digenggamannya menjadi berita yg sangat menggemparkan. Banyak yg tidak percaya dan terhenyak kaget. Dicarilah berbagai alasan oleh kalangan lawan politiknya untuk deevaluasi langkah Sonia Gandhi tsb. Terlepas dari segala kontroversi tsb, dua hal yg jelas: bahwa ia menjadi satu-satunya pemimpin India yg menolak jabatan PM dua kali; pertama, ketika suaminya, Rajiv Gandhi tewas kena bom bunuh diri, kedua, saat dia jadi pemimpin partai Kongres. Kembali pada Indonesia, kapan kita memiliki pemimpin bermartabat dan tulus semacam Sonia Gandhi yg cukup puas karena telah mengalahkan partai fundamentalis BJP dan tidak berambisi memegang tampuk kekuasaan? Yg spirit utamanya hanya untuk mempersolid barisan nasional kebangsaan yg penuh toleransi pada semua rakyat dan mengakui realitas perbedaan? Yg cukup puas dg melihat kekalahan partai ultranasional hindu -- yg antiplurasime dan ingin menegasikan peradaban (baca: agama)selain Hindu?Mungkin harapan ini terlalu muluk sekarang. Tapi, setidaknya ini bisa diawali dg sikap awal yg tipikal dilakukan manajer sepakbola Eropa: mundurlah apabila merasa tidak mampu, apabila terlibat skandal, apabila terlibat kasus kejahatan/kriminal. Tapi, mungkinkah?